ILMU CACI MAKI
Obrolan Santri dan Usradz nya
Santri : "Ustadz pernah dicaci-maki orang?"
Ustadz : "Pernah....!"
Santri : "Pernahkah dimusuhi seseorang..?"
Ustadz : "Pernah....!"
Santri : "Apa pernah dibenci seseorang..?"
Ustadz : "Pernah....!"
Santri : "Ustadz juga pernah dihujat seseorang..?"
Ustadz : "Pernah....!"
Santri : "Apakah semua itu dilakukan secara terang-terangan..?"
Ustadz : "Ada yang dilakukan secara terang-terangan. Ada juga yang hanya dilakukan secara diam-diam dari belakang..."
Santri : "Lantas apa yang ustadz perbuat terhadap orang-orang itu..?"
Ustadz : "Aku tidak balik mencaci-maki mereka. Aku pun tidak merasa harus memusuhinya. Tidak pula akan membencinya dan aku juga tidak berpikir akan membalas hujatannya..."
Santri (penasaran) : "Kenapa bisa demikian, Ustadz..?"
Ustadz (sambil membetulkan duduknya) : "Itu karena pikiran serta hatiku tidak terfokus pada siapa yang mencaci-maki, siapa yang memusuhi, siapa yang membenci dan siapa yang menghujat.
Pikiran dan hatiku hanya terfokus pada...
Siapa yang menggerakkan lidah mereka, sehingga mencaci-maki aku...
Siapa yang menggerakkan jiwa mereka, sehingga memusuhi aku...
Siapa yang menggerakkan hatinya, sehingga membenci aku dan...
Siapa yang menggerakkan pikirannya, sehingga membuat mulutnya mampu menghujat aku."
Santri : "Dia itu siapa, Ustadz..?"
Ustadz : "DIA-lah ALLAH YANG MAHA PENCIPTA".
DIA-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang sudah, yang belum, yang sedang dan yang akan terjadi.
Ya...hanya DIA-lah satu-satunya yang memberi kemampuan dan kekuatan pada orang-orang itu, sehingga...
Lidahnya bisa mencaci-maki,
Jiwanya bisa memusuhi,
Pikirannya bisa membenci dan...
Bibirnya bisa menghujat aku.
Tanpa-NYA tentu mustahil bisa terjadi.
Sehingga aku mengartikan, sebenarnya cacian, kebencian, permusuhan dan hujatan itu sengaja dihadirkan ALLAH agar...
Jiwaku menjadi KUAT melewati rintangan..
Hatiku menjadi SABAR tatkala menghadapi ujian.
Jadi SALAH BESAR jika aku menyalahkan orang-orang itu. Apalagi membalasnya.
Bagiku itu tidak perlu, bahkan aku berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada hidupku ini tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba.
Semua sudah diatur sedemikian rupa oleh-NYA untuk kebaikanku.
Maka apapun kenyataan yang aku terima kemarin, hari ini atau suatu hari nanti tidak ada yang sia-sia.
Bahkan dibalik semua itu, pasti ada hikmah terbaik yang bisa merubah kehidupanku agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Karena aku tahu, Sesungguhnya ALLAH itu MAHA BAIK.
Santriku, ...
Jangan terpengaruh kalau dihina.
Jangan hati melambung kalau dipuji.
Tidak penting dianggap baik...
Yang penting terus belajarlah menjadi orang yang baik dan bertanggung jawab."
Hari ini, Santri tersebut mendapatkan ilmu berharga tentang ilmu caci maki, benci, dan hujatan.
==================
Semoga kita bisa mempraktekkannya, walaupun sulit...💪
Kiriman dari seorang sahabat.