Ikatan Keluarga Alumni SMPN 181 Jakarta Pusat

Botak is O.K





Kebotakan bisa dialami siapa saja, dan bahkan pada saat Anda masih berada di usia 20-an. Tapi tenang saja bro, bukan berarti kepala botak Anda tidak bisa tampil ok.





Jika memang Anda harus mengalami kebotakan, maka jadikanlah kepala Anda benar-benar botak. Kepala botak itu selalu lebih baik daripada kepala yang mengalami kebotakan. Jangan bertahan dengan ingin menyisakan rambut padahal ada sebagian yang sudah mengalami kebotakan. Terimalah fakta bahwa Anda mengalami kebotakan dan cukurlah habis rambut Anda hingga botak.






Kepala botak, bukan berarti facial hair Anda juga mengalami kebotakan kan? Tetaplah tampil gaya dengan facial hair Anda namun tentunya selama masih cukup elegan. Jangan membiarkannya tidak terawat karena membuatnya menjadi pelampiasan terhadap kepala Anda yang botak. Facial hair memang bagus, namun bagaimana jika Anda memilih untuk mempunyai wajah yang juga bersih dari rambut? Tidak masalah bro. Selama Anda percaya diri, dan bentuk wajah Anda juga mendukung hal tersebut. Why not?





Yang pasti, untuk mempertahankan kebotakan Anda, pilihlah pisau cukur yang tepat. Jika Anda malas untuk mencukur sendiri, pilihlah tukang cukur langganan yang terpercaya. Jadikanlah dia langganan karena gaya cukurnya yang rapih dan juga dengan perawatan yang tepat untuk kepala Anda yang plontos. Akan sangat menyiksa kulit untuk selalu memiliki kepala yang licin. Jadi usahakan untuk benar-benar memilih tempat mencukur rambut yang tepat dan tidak terlalu menyakitkan.



Pertahankan kulit permukaan kepala Anda dengan moisturizer yang tepat. Jangan sampai kepala licin Anda timbul alergi gatal-gatal karena tidak cocok dengan panas Matahari atau juga karena pisau cukur ataupun gel dan after shave-nya. Memang agak sedikit merepotkan, namun inilah yang harus Anda lakukan untuk tetap bisa bergaya dengan kepala botak.



Menyangkut soal gaya pakaian, tidak ada masalah dengan pria botak, pun jika Anda ingin memakai topi. Tidak ada permasalahan dengan pria botak yang memakai topi. Namun akan lebih baik jika membiarkan kepala Anda bebas dan tidak memakai apapun untuk membuktikan bahwa Anda tidak malu dengan kepala botak. Anda menyenanginya, tidak merasa risih, tetap percaya diri dan terlebih lagi, merasa bebas.










Share:

Cinta Alloh ... ikuti Rosululloh



Bismillah


ASSALAMU'ALAIKUM WR WB





SEBUAH MUHASABAH DI MALAM HARI YANG TERTUANG DALAM SEBUAH CATATAN KHUSUSNYA TUK PRIBADI SAYA DAN SMOGA BERMANFAAT TUK SAUDARA LAINNYA....


QS.2:165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).





LALU BAGAIMANA HARUS KITA BUKTIKAN CINTA KITA KEPADA ALLOH.................


ALLOH JELASKAN DALAM WAHYUNYA


QS.3:31, Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.





APA YANG HARUS KITA IKUTI DARI ROSUL KITA? PAKAIANYA ? USAHANYA ?


KELUARGANYA? ATAU APANYA?......................... SMUA ITU BENAR ADANYA KARENA ALLOH SUDAH MEMBERI KABAR KEPADA KITA, DALAM WAHYUNYA


QS.33:21, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.





TAPI TDAK HANYA ITU , ALLOH MENGUTUS ROSUL TENTUNYA ADA TUJUAN KHUSUSNYA, ALLOH MENGUTUS ROSUL ITU MEMLIKI MISI YANG UTAMA/YANG MENJADI PRIORITAS YAITU ,SEPERTI YANG ALLOH WAHYUKAN DALAM


QS.2:151. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.





JADI TUJUAN UTAMA ROSUL DI UTUS UNTUK MEMBACAKAN AL-QUR'AN KEPADA MANUSIA/MENYERU/MENYAMPAIKAN/BERDA'WAH.........SUDAHKAH...SAYA BERDA'WAH......????


DAN KETIKA SAYA TIDAK BERDA'WAH MAKA ALLOH MENGANCAM.......


QS.5:67. Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir





JIKA SAYA TIDAK BERDA'WAH BERARTI SAYA TELAH MELANGGAR AMANAH ALLOH, BERARTI SAYA BUKAN PENGIKUT ROSUL...BERARTI PULA SAYA TIDAK PANTAS MENGAKU CINTA KEPADA ALLOH DAN ALLOH PUN MUNGKIN TAK MENCINTAI AKU....





ALLOH TELAH MEMBERI AMANAH KEPADA MANUSIA, ...KEPADA SAYA......


QS. 59:21, Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.





YAA....AL-QUR'AN INI TELAH DI AMANHKAN KEPADA SAYA.....YANG DHOIF, YANG SERING ALPA...YANG FAQIR.....NAMUN SERINGKALI TAKABBUR.....YAAA ALLOH.... MALAM INI AKU BERSIMPUH DI HADANMU MEMOHON KEPADAMU...................


"Ya Rob kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. 


Ya Rob kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. 


Ya Rob kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."


YAA ALLOH ...YAA ROBB...YAA ROHMAN ....YAA ROHIM


AMIN













Share:

Keluarga Bahagia



Bismillah...

Dan orang orang yang berkata: “Ya Robb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Qs. Al-Furqon ayat 74

Terwujudnya kebahagiaan rumahtangga adalah dambaan setiap pasangan suami-istri. Sayangnya, tidak semua pasangan suami-istri berusaha semaksimal mungkin untuk merengkuhnya.

Penyebab utama ketidak harmonisan atau kegagalan berumahtangga adalah karena sejak awal, pasangan suami-istri tidak menetapkan konsep tentang kebahagiaan rumahtangga, tidak menetapkan sarana yang dapat mengantarkan mereka ke tujuan tersebut, SERTA TIDAK MENGERAHKAN SELURUH DAYA UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN TERSEBUT.

Padahal kebahagiaan rumahtangga laksana tanaman yang berbuah, ia tumbuh setelah ditanam, disiram, dan dirawat. Kebahagiaan rumahtangga bukanlah berkat tiadanya perselisihan antara suami-istri, melainkan karena keberhasilan mengatasinya. Kebahagiaan rumahtangga bersumber pada perlakuan yang baik di antara suami-istri.

Seiring dengan itu, hal yang sangat mendasar untuk diketahui suami-istri adalah bersikap realistis dalam memahami karakteristik kehidupan berumahtangga. Karakteristik tersebut adalah tiadanya kesempurnaan antara sifat atau watak suami di mata istri, dan sifat atau watak istri di mata suami. Oleh sebab itulah keduanya tidak boleh berharap berlebihan mengenai terwujudnya suatu gambaran keharmonisan hidup berumahtangga secara sempurna.

Kebahagiaan berumahtangga yang ditandai keharmonisan dan kemesraan hubungan suami-istri bukanlah bertumpu pada sesuatu yang mustahil. Sangat mungkin suami-istri akan hidup penuh dengan cinta, jika setiap dari mereka mengetahui apa yang disenangi dan apa yang tidak disenangi oleh pasangannya.

Masalah yang terjadi antara suami-istri umumnya dikarenakan adanya perbedaan di antara keduanya, tidak adanya perhatian di antara mereka, serta tidak melihat suatu permasalahan secara bijak. Senang mendramatisir sesuatu yang tidak seharusnya. Menciptakan prasangka 2 yang sama sekali blum jelas alasanya. Inilah biang masalah yang dapat mengancam perjalanan biduk rumahtangga.

Seharusnyalah membangun kebersamaan yang mungkin lebih dominan diantara suami-istri , bukan sebaliknya membesarkan perbedaan yg sehrusnya bukan masalah besar.

Islam telah mengajarkan bagaimana semua persoalan tersebut harus disikapi atau diatasi.

Pasangan suami-istri yang mempunyai keberagamaan yang baik, membuat satu sama lain merasa lebih tenteram. Mereka saling mengasihi, menghormati, saling percaya untuk menjaga rahasia dan nama baik diri sendiri dan keluarga, merawat dan mendidik anak, menjaga harta, serta menjalin hubungan baik dengan orangtua/mertua dan saudara kandung/ipar.

Membangun kebahagiaan rumahtangga yang didasari agama akan berlangsung secara langgeng. Agama adalah pelita bagi akal dan hati. Dengan agamalah akal mampu memandang kebenaran sejati sehingga hati pun menjadi tenang dan tenteram dalam menjalani kehidupan berumahtangga.

Sebaliknya, membangun rumahtangga yang cuma mengandalkan fisik (tetampanan atau kecantikan), materi, atau ukuran keduniawian lain, merupakan rumahtangga yang dibangun di atas fondasi yang rapuh, labil, karena mengikuti keinginan nafsu destruktif.

Cepat atau lambat, kebahagiaan semacam itu akan memudar, bahkan hilang sama sekali karena disandarkan pada sesuatu yang fana.........................

Wallohu'alam









Share:

MANUSIA APA HEWAN ???




Allah SWT berfirman :

" Dan sesungguhnya Kami jadikan isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka
mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat , dan mereka mempunyai
telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai" (Qs.7:179). 


BAGI MANUSIA YANG TIDAK MEMPERGUNAKAN : 
MATA-HATI-TELINGA UNTUK MENGKAJI
AL-QUR'AN, 
MENDENGARKAN AL-QUR'AN, 
MEMAHAMI AL-QUR'AN .. 
MEREKA BAGAI BINATANG
TERNAK....





Share:

TAUBAT



TERIMALAH TAUBAT KAMI YA ALLAH 





Saudara-saudaraku, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Semua orang pasti
pernah berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang rajin
bertaubat kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa.
Sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Az-Zumar [39] : 53).



Saudara-saudaraku, kezaliman apa pun yang pernah kau lakukan, maka ketahuilah
bahwa pintu ampunan Allah sangatlah lebar. Allah ta’ala berfirman (yang
artinya), “Sesungguhnya Rabbmu adalah pemilik ampunan bagi umat manusia atas
kezaliman mereka, dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar keras siksanya.” (QS.
Ar-Ra’d [13] : 6).



Saudara-saudaraku, kemanakah hendak kau cari ampunan itu kalau bukan kepada-Nya
yang berada di atas langit sana. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),
“Sesungguhnya Rabbmu adalah pemilik ampunan sekaligus pemilik siksaan yang amat
pedih.” (QS. Fushshilat [41] : 43).



Saudara-saudaraku, tidakkah engkau ingin termasuk orang-orang yang
dicintai-Nya, tidakkah engkau ingin menjadi orang yang diampuni kesalahan dan
dosa-dosanya? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang rajin bertaubat dan (Allah) mencintai orang-orang yang suka
membersihkan diri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 222).



Saudara-saudaraku, apakah kamu enggan untuk bertaubat dan menerima ampunan
dari-Nya? Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang. Allah ta’ala
berfirman (yang artinya), “Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan
meminta ampunan-Nya. Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS.
Al-Maa’idah [5] : 74).



Saudara-saudaraku, apakah kita tidak ingin terbebas dari azab yang sangat
pedih? Apakah kita tidak ingin mendapatkan kebaikan? Allah ta’ala berfirman
(yang artinya), “Apabila kalian bertaubat maka itulah yang lebih baik bagi
kalian. Apabila kalian justru berpaling, ketahuilah bahwa kalian tidak akan
bisa melemahkan Allah, dan berikanlah kabar gembira untuk orang-orang kafir
bahwa mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih.” (QS. At-Taubah [9] : 3).



Saudara-saudaraku, kembalilah kepada Dzat Yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, sungguh Dia tidak akan menyia-nyiakan doa dan amal-amal kalian. Nabi
Syu’aib ‘alaihis salam memerintahkan kepada kaumnya, sebagaimana tercantum
dalam ayat (yang artinya), “Mintalah ampunan kepada Rabb kalian kemudian
bertaubatlah kepada-Nya, sesungguhnya Rabbku Maha pengasih lagi Maha
penyayang.” (QS. Hud [11] : 90).



Saudara-saudaraku, marilah kita sambut kebahagiaan dan kesuksesan hidup dengan
senantiasa bertaubat kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),
“Bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar
kalian berbahagia.” (QS. An-Nur [24] : 31).



Saudara-saudaraku, tidak inginkah kita amal-amal buruk dan kemaksiatan kita
terhapus dan dimaafkan oleh Allah kemudian Allah gantikan dengan kebaikan dan
ketaatan kepada-Nya? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman, dan melakukan amal salih, maka mereka
itulah orang-orang yang akan diganti kejelekan mereka dengan kebaikan. Allah
Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Furqan [25] : 70).



Saudara-saudaraku, marilah kita gapai ampunan Allah dan keberuntungan dari-Nya
dengan taubat yang murni, iman yang tulus dan lurus, serta amal yang ikhlas dan
mengikuti tuntunan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Adapun orang yang
bertaubat, beriman, dan beramal salih, maka semoga saja dia termasuk golongan
orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Qashash : 67).



Saudara-saudaraku, Allah Maha mengetahui isi hati kita dan keinginan-keinginan
yang terbetik di dalamnya. Tidakkah kita tergerak untuk segera menyambut
ampunan-Nya dan bersimpuh di hadapan-Nya untuk memperbaharui taubat kita. Allah
ta’ala berfirman (yang artinya), “Dialah (Allah) yang menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan. Allah Maha mengetahui apa
yang kalian lakukan.” (QS. Asy-Syura [42] : 25).



Ya Allah, terimalah taubat hamba-hamba-Mu ini… Sesungguhnya Engkau Maha
penerima taubat lagi Maha penyayang.



qs.2:286. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau
kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."





Aamiiin....

Share:

Tanda-tanda Takut Kepada Allah




Tanda-tanda Takut Kepada Allah



Takut kepada Allah adalah salah satu bentuk ibadah yang tidak terlalu diperhatikan oleh sebagian orang-orang mukmin, padahal itu menjadi dasar beribadah dengan benar. Firman Allah Ta'ala:




"Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kalian kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman".(Ali 'Imran 175).

Tanda-tanda takut kepada Allah:



1.Pada lisannya

Seseorang yang takut kepada Allah mempunyai kekhawatiran atau ketakutan sekiranya lisannya mengucapkan perkataan yang mendatangkan murka Allah. Sehingga dia menjaganya dari perkataan dusta, ghibah dan perkataan yang berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Bahkan selalu berusaha agar lisannya senantiasa basah dan sibuk dengan berdzikir kepada Allah, dengan bacaan Al Qur'an, dan mudzakarah ilmu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Barangsiapa yang dapat menjaga  (menjamin) untukku mulut dan kemaluannya, aku akan memberi jaminan kepadanya syurga".(HR. Al Bukhari).



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:

"Tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu (perkataan) yang tidak berguna". (HR. At Tirmidzi).

Kemudian dalam riwayat lain disebutkan, artinya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berbicara yang baik, atau (kalau tidak bisa) maka agar ia diam".(HR. Al Bukhari dan Muslim).

Begitulah, sesungguhnya seseorang itu akan memetik hasil ucapan lisannya, maka hendaklah seorang mukmin itu takut dan benar-benar menjaga lisannya.



2.Pada perutnya

Orang mukmin yang baik tidak akan memasuk-kan makanan ke dalam perutnya kecuali dari yang halal, dan memakannya hanya terbatas pada kebutuhannya saja.

Firman Allah Ta'ala:

Artinya: "Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian lain diantara kamu dengan jalan yang batil".(Al Baqarah: 188).

Ibnu Abbas menjelaskan, memakan dengan cara batil ini ada dua jalan yaitu; Pertamadengan cara zhalim seperti merampas, menipu, mencuri, dll. Dan Kedua dengan jalan permainan seperti berjudi, taruhan dan lainnya. Harta yang diperoleh dengan cara haram selamanya tidak akan menjadi baik/suci sekalipun diinfaqkan di jalan Allah. Sufyan Ats-Tsauri menjelaskan, "Barangsiapa menginfaq-kan harta haram (di jalan Allah) adalah seperti seseorang mencuci pakaiannya dengan air kencing, dan dosa itu tidak bisa dihapus kecuali dengan cara yang baik". Bahkan dijelaskan dalam riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyatakan, setiap jasad (daging) yang tumbuh dari harta haram maka neraka lebih pantas untuknya.

Jadi, itulah urgensi memperhatikan jalan mencari harta. Sudahkah kita takut kepada Allah dengan menjaga agar jangan sampai perut kita dimasuki harta yang diharamkan Allah ?



3. Pada tangannya

Orang mukmin yang takut kepada Allah akan menjaga tangannya agar jangan sampai dijulurkan kepada hal-hal yang diharamkan Allah seperti; (sengaja) menyentuh wanita yang bukan muhrim, berbuat zhalim, aniaya. Dan tidak bermain dengan alat-alat permainan syetan seperti alat perjudian.

Orang mukmin selalu menggunakan tangannya untuk melakukan ketaatan, seperti bershadaqah, menolong orang lain (dengan tangannya) karena dia takut di akhirat nanti tangannya akan berbicara di hadapan Allah tentang apa yang pernah dilakukan-nya, sedangkan anggota badannya yang lain menjadi saksi atasnya. Sebagaimana firman Allah

Ta'ala:

Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan".(Yasin: 65).

Bahkan salah seorang ulama salaf berkata; "Sekiranya kulit saya ditempeli bara api yang panas, maka itu lebih aku sukai daripada saya harus menyentuh perempuan yang bukan muhrim".

Itulah gambaran orang mukmin sejati yang takut kepada Allah di dalam menggunakan tangannya. Maka bagaimanakah dengan kita?



4. Pada penglihatannya

Penglihatan merupakan nikmat Allah Ta'ala yang amat besar, maka musuh Allah yaitu syetan tidak senang kalau nikmat ini digunakan sesuai kehendak-Nya. Orang yang takut kepada Allah selalu menjaga pandangannya dan merasa takut apabila memandang sesuatu yang diharamkan Allah, tidak memandang dunia dengan pandangan yang rakus namun me-mandangnya hanya untuk ibrah (pelajaran) semata.

Pandangan merupakan panah api yang dilepaskan oleh iblis dari busurnya, maka berbahagialah bagi siapa saja yang mampu menahannya. Allah berfirman:

Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman; "Hendaklah mereka menahan pandangan-nya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(An Nur: 30).

Jika kita teliti banyaknya kemaksiatan dan kemungkaran yang merajalela, seperti; perzinaan dan pemerkosaan, salah satu penyebabnya adalah ketidak mampuan seseorang menahan pandangannya. Sebab, sekali seseorang memandang, lebih dari sepuluh kali hati membayangkan. Maka, sudahkah kita menjadi orang yang takut kepada Allah dengan menahan pandangan kepada sesuatu yang diharamkanNya?



5.Pada pendengarannya

Ini perlu kita renungi bersama, sehingga seorang mukmin akan selalu menjaga pendengarannya untuk tidak mendengarkan sesuatu yang diharamkan Allah, seperti nyanyian yang mengundang birahi beserta irama musiknya, dll. Firman Allah Ta'ala:

Artinya: "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai tanggung jawabnya". (Al Israa': 36).

Dan seorang mukmin akan menggunakan pendengarannya untuk hal-hal yang bermanfaat.



6. Pada kakinya

Seseorang yang takut kepada Allah akan melangkahkan kakinya ke arah ketaatan, seperti mendatangi shalat jama'ah, majlis ta'lim dan majlis dzikir. Dan takut untuk melangkahkan kakinya ke tempat-tempat maksiat serta menyesal bila terlanjur melakukannya karena ingat bahwa di hari kiamat kelak kaki akan berbicara di hadapan Allah, ke mana saja kaki melangkah, sedang bumi yang dipijaknya akan menjadi saksi.



Firman Allah Ta'ala:

Artinya: "Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan". (Yaasin: 12).

Asbabun nuzul ayat ini adalah bahwa  seorang dari Bani Salamah yang tinggal di pinggir Madinah (jauh dari masjid) merencanakan untuk pindah ke dekat masjid, maka turunlah ayat ini yang kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa bekas langkah (telapak) menuju masjid dicatat oleh Allah sebagai amal shaleh.

Semua bekas langkah kaki akan dicatat oleh Allah ke mana dilangkahkan, dan tidak ada yang tertinggal karena bumi yang diinjaknya akan mengabarkan kepada Allah tentang apa, kapan, dan di mana seseorang melakukan suatu perbuatan. Jika baik maka baiklah balasannya, tetapi jika buruk maka buruk pula balasannya. Ini semua tidak lepas dari kaki yang dilangkahkan, maka ke manakah kaki kita banyak dilangkahkan ?



7. Pada hatinya

Seorang mukmin akan selalu menjaga hatinya dengan selalu berzikir dan istighfar supaya hatinya tetap bersih, dan menjaganya dari racun-racun hati.

Seorang mukmin akan takut jika dalam hatinya muncul sifat jahat seperti buruk sangka, permusuhan, kebencian, hasad dan lain sebagainya kepada mukmin yang lain. Karena itu semua telah dilarang Allah dan RasulNya dalam rangka menjaga kesucian hati. Hati adalah penentu, apabila ia baik maka akan baik seluruh anggota tubuh, tetapi apabila ia jelek maka akan jeleklah semuanya.



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila ia jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati".(HR. Riwayat Al Bukhari dan Muslim).

Maka pernahkah kita merasa takut bila hati kita menjadi gelap? Bahkan kita selalu merasa bahwa hati kita sama sekali tidak ada kejelekannya? Naudzubillah. Dari ini semua sudahkah kita termasuk orang yang takut kepada Allah ?



Ya Alah..."Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rab kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."





Maraji': Tazkiyatun Nafs, Ibnu Rajab Al Hambali dan Ibnu Qayyim.

Share:

Syukuri apa yang ada ... menjadikan hidup kita bahagia



Motivasi hidup





Berikut ini kiriman dari seorang sahabat...semoga kita semakin semangat dalam menjalani setiap episode kehidupan yang di persembahkan Alloh dengan segala cinta.



*KENAPA AKU DI UJI

QS. 29 : 2-3

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.



*KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN YANG AKU IDAMKAN

QS. 2 : 216. .......... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.



*KENAPA UJIAN SEBERAT INI

QS. 2 : 286, 155

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.



*RASA FRUSTASI

QA. 3 : 139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.



*BAGAIMANA HARUS MENGHADAPI

QS. 3 : 200. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

QS. 2 : 153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.



*APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI

QS. 9 : 111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.



*KEPADA SIAPA AKU BERHARAP

QS. 9 : 129. .................. "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal ..................."



*AKU TAK DAPATBERTAHAN LAGI!!!

QS. 12 : 87. ....................... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."



Mari kita perbiki dan terus memperbaiki...untuk mempersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita....Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah.....

Dimanapun...kapanpun...dengan siapapun...selama ALLOH menjadi "...THE ONE GOAL..."



InsyaAlloh Akan Bahagia...sebagaimana do'a yang sering di lantunkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat.

Share: